Kemah Bakti Kerukunan: Wujud Nyata Ekoteologi Kemenag Lombok Barat

TRM Berita Terbaru 19 Oktober 2025 75 kali Kemah Bakti Kerukunan: Wujud Nyata Ekoteologi Kemenag Lombok Barat M. Busyairi (Kadis Lingkungan Hidup LOBAR) didampingi Kepala Kemenag membuka kegiatan ekoteologi di Gunung Jae Desa Sedau

Lombok Barat, Ekoteologi, sebagai pendekatan keagamaan yang memadukan nilai spiritualitas dan kepedulian ekologis, menjadi spirit utama kegiatan Kemah Bakti Kerukunan dan Penanaman Pohon yang digagas oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat, Heryadi Iskandar. Kegiatan tersebut berlangsung di kawasan Gunung Jae, Desa Sedau, Kecamatan Narmada, pada Minggu (19/10/2025), dan dihadiri oleh seluruh keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat.

Rangkaian acara diawali dengan doa bersama lintas agama serta diskusi antarumat beragama yang bertujuan memperkuat persepsi kerukunan dalam menjaga kondusivitas masyarakat Lombok Barat. Hadir pula Ketua FKUB Lombok Barat, Suhaimi Syamsuri, yang turut memberikan materi tentang pentingnya kerukunan beragama, serta perwakilan dari Kesbangpoldagri Lombok Barat.

Sebagai bagian dari semangat ekoteologi, kegiatan penanaman pohon dipimpin oleh Bupati Lombok Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, M. Busyairi, bersama seluruh peserta kemah bakti yang berjumlah sekitar 300 orang.

Dalam sambutannya, Heryadi Iskandar menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menjaga keseimbangan alam.

“Kegiatan seperti ini harus terus digalakkan demi kelestarian lingkungan kita. Cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi merupakan tanda alam yang tidak terawat. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan komitmen keluarga besar Kemenag Lombok Barat untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan melalui semangat ekoteologi,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025, sekaligus momentum mempererat tali persaudaraan lintas satuan kerja (Satker) di lingkungan Kemenag Lombok Barat, dalam upaya membangun harmoni sosial dan ekologis yang berkelanjutan.


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin