GEBER Nusantara dan DLHK NTB berkolaborasi dalam mencegah cuaca Ektrem di NTB

TRM Berita Terbaru 15 Oktober 2025 294 kali GEBER Nusantara dan DLHK NTB berkolaborasi dalam mencegah cuaca Ektrem di NTB Sekretari DLHK didampingi oleh ketua Geber dan Pemdes jatisela meninjau lokasi rencana RTH yang berlokasi di Lombok Barat

Lombok Barat — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berupaya meningkatkan jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan perkotaan, khususnya di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.

Sebagai bagian dari langkah konkret, pada Rabu (15/10/2025), DLH NTB bersinergi dengan Gerakan Bersama (GEBER) Nusantara melaksanakan survei lapangan untuk menentukan lokasi pembangunan RTH di Desa Jatisele, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.

Ketua Umum GEBER Nusantara, Saepul Hak, mengungkapkan bahwa kegiatan survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi lahan yang dapat dikembangkan menjadi taman atau kawasan hijau di wilayah tersebut.

“Pengamatan kami mencakup luas lahan, aksesibilitas, serta kondisi lingkungan sekitar. Hasil survei ini nantinya menjadi dasar rekomendasi bagi pengelolaan RTH yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar alumni UIN Sunan Kalijaga ini. Saepul menambahkan, keberadaan RTH sangat penting sebagai ruang publik yang dapat digunakan masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan. “Selain menjadi tempat aktivitas publik, RTH juga berperan penting di kawasan perkotaan, terutama sebagai ruang penyerapan air, penyimpan cadangan air, penyejuk udara, dan penyaring polusi dari aktivitas industri maupun kendaraan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa RTH tidak hanya sebatas taman dengan pepohonan, tetapi juga mencakup pepohonan di pinggir jalan, median jalan yang ditanami tanaman, serta tempat pembiakan bibit tanaman.

“Kami berharap rencana pembangunan RTH ini dapat terwujud dengan dukungan multipihak. Kerja sama antara masyarakat, DLH NTB, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan,” ujarnya.

Dari hasil survei bersama, Saepul menilai lokasi di Desa Jatisele sangat strategis karena berdekatan dengan kawasan Wisata Senggigi. “Bisa dikatakan, ini merupakan gerbang menuju kawasan wisata. Jika RTH ini terealisasi, manfaatnya akan dirasakan oleh banyak pihak, dan dapat menjadi bagian dari solusi keanekaragaman hayati (KEHATI),” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris DLHK Provinsi NTB, Samsyiah Samad menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat memiliki peran penting dalam mewujudkan perencanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah. “Kita berharap masyarakat dapat berperan aktif agar terjalin hubungan timbal balik. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan RTH sangat penting sebagai bentuk pendekatan bottom up dan top down dalam pembangunan wilayah,” jelasnya.

Menurut Samsyiah, sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, pemerintah daerah, dan pemerintah provinsi akan memberikan keuntungan bersama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan keserasian lingkungan alamiah dan lingkungan binaan. “Mewujudkan lingkungan yang sehat, nyaman, dan asri memerlukan keterlibatan semua pihak. Dengan adanya RTH, selain menjadi sarana rekreasi, juga menambah kesejukan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Ia menutup dengan harapan agar RTH di Desa Jatisele dapat menjadi role model pengelolaan wilayah ramah lingkungan, sekaligus alternatif destinasi wisata keluarga yang mendukung konsep wellness tourism di Lombok Barat dan Kota Mataram, Survei tersebut diikuti oleh Sekdis DLH NTB, Pengurus GEBER Nusantara, dan Pemerintah Desa Jatisele (djn/trm)


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin